Wisata ke Jogja memang tiada habisnya. Banyak sekali tempat wisata di Jogja yang bisa Anda kunjungi. Mulai dari wisata alam Jogja, wisata hits Jogja, wisata terbaru Jogja, sampai dengan wisata sejarah Jogja. Anda bisa memilih sendiri wisata apa yang kiranya cocok untuk Anda saat akhir pekan nanti.
Dan, jika Anda tertarik berlibur ke Jogja dengan wisata yang bisa mengedukasi, sekaligus belajar sejarah. Jogja punya banyak candi-candi cantik selain Borobudur yang bisa Anda kunjungi. Salah satunya adalah Candi Sambisari. Pada masa lampau, kawasan utara Yogyakarta menjadi pusat peradaban Mataram kuno. Maka tak heran jika banyak candi-candi yang ditemukan di wilayah Jogja karena dulu di kawasan Jogja, candi-candi dibangun sebagai tempat pemujaan maupun simbol prestise.
Akhirnya banyak candi yang berdiri dengan gagah, berderet-deret mulai dari kaki Merapi hingga pegunungan Batur Agung. Sampai akhirnya saat Gunung Merapi erupsi dahsyat dan memuntahkan material vulkanik ke seluruh penjuru, masyarakat sekitar pun porak poranda dan mengubur candi-candi tersebut. Dan, ternyata salah satu candi yang terkubur paling dalam adalah Candi Sambisari.
Hal itu bisa dilihat dari letak Candi Sambisari yang berada di bawah 6.5 meter lebih rendah dari permukaan tanah. Saat Anda ingin mengunjungi lokasi candi ini, Anda harus menuruni tangga dulu untuk bisa sampai ke bawah. Tapi tenang saja, candi ini dikelilingi pelataran rumput hijau yang luas dan megah. Benteng candi terlihat berdiri memagari bangunan candi, sangat cantik.
Ditemukannya Candi Sambisari ini adalah hasil tidak sengaja oleh seorang petani pada tahun 1966 yang menggali sebuah lapangan. Candi Sambisari diperkirakan terkubur oleh material vulkanik dari letusan Gunung Merapi pada 1006. Sejak penemuan oleh seorang petani tersebut, akhirnya Pusat Arkeologi Yogyakarta melakukan penggalian lebih lanjut dan menemukan tidak hanya bangunan candi saja melainkan juga artefak lainnya. Artefak yang ditemukan pada situs penggalian antara lain, perhiasan, keramik dan prasasti emas. Setelah itu dilakukan lagi penggalian untuk rekonstruksi candi yang membutuhkan waktu selama 21 tahun untuk merekonstruksi Candi Sambisari. Terhitung sangat lama.
Sejarah Candi Sambisari yang Wajib Anda Tahu
Candi Sambisari diperkirakan telah dibangun sekitar abad ke-9 pada masa pemerintahan Raja Rakai Garung. Candi Hindu ini terdiri dari kompleks candi induk dan 3 candi pewara. Candi tersebut dikelilingi pagar batu 2 lapis. Anda bisa memasuki kawasan ini dengan memilih 4 pintu masuk yang tersebar di area candi. Jika dilihat secara sepintas, Candi Sambisari terlihat seperti kastil batu yang terletak di tengah taman.
Kalau menilik dari segi bangunan, candi induk Candi Sambisari ini cukup unik karena tidak mempunyai alas seperti candi di Jawa lainnya. Pada bagian kaki candi, berfungsi sekaligus sebagai alas sehingga sejajar dengan tanah. Pada bagian kaki candi juga dibiarkan polos, tanpa polesan relief atau hiasan apapun. Hiasan yang biasanya berupa simbar baru bisa dijumpai pada bagian tubuh candi hingga pada puncak candi bagian luar. Hiasan tersebut sekilas seperti motif-motif batik.
Selanjutnya saat Anda pergi menaiki tangga pada pintu masuk candi induk, anda akan menemukan hiasan berupa seekor singa yang berada dalam mulut makara (hewan ajaib dalam mitologi Hindu) yang menganga. Figur makara di Candi Sambisari ini merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang berupa perpaduan gajah dengan ikan atau buaya dengan ekor yang membengkok.
Lanjut menjelajah, Anda akan menemukan selasar dengan lebar kira-kira 1 meter yang nantinya akan Anda jumpai setelah melewati anak tangga terakhir pintu masuk candi induk. Lalu jika Anda mengelilingi selasar tersebut, Anda akan menjumpai 3 relung yang masing-masing berisi sebuah arca.
Arca pada sisi utara, terdapat arca Dewi Durga (isteri Dewa Siwa) dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata. Sementara jika Anda berjalan ke sisi timur terdapat Arca Ganesha (anak Dewi Durga). Dan, pada sisi selatan, terdapat arca Agastya dengan aksamala (tasbih) yang dikalungkan pada lehernya.
Tak kalah menarik, saat Anda memasuki bilik utama candi induk, Anda bisa melihat lingga dan yoni berukuran cukup besar, kira-kira 1,5 meter. Keberadaan lingga dan yoni tersebut menunjukkan bahwa Candi Sambisari ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Lingga dan yoni yang berada di bilik candi induk juga dipakai untuk membuat air suci. Biasanya, air suci tersebut diguyurkan pada lingga dan kemudian dibiarkan mengalir melewati parit kecil pada yoni, kemudian ditampung dalam sebuah wadah.
Selain itu di kawasan Candi Sambisari juga terdapat sebuah museum mini yang berisi informasi mengenai sejarah penemuan candi sampai pada proses eskavasi candi. Di dalam museum mini tersebut juga terdapat beberapa batuan arca dan juga foto-foto yang menggambarkan kondisi sebelum candi ditemukan yang sebelumnya hanya berupa areal persawahan. Lalu tak lupa juga ada foto-foto pada saat proses penggalian dan rekonstruksi Candi Sambisari yang berjalan selama puluhan tahun.
Lokasi dan Rute Candi Sambisari
Lokasi Candi Sambisari berada di Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Untuk menuju ke sana sangatlah mudah. Jika Anda datang dari Jogja pusat, Anda bisa menempuh jarak sekitar 12 km ke arah timur untuk bisa sampai ke Candi Sambisari.
Rute perjalanannya, Anda bisa mulai dengan menyusuri Jalan Raya Jogja – Solo. Lalu sesampainya di pertigaan Bandara Adi Sutjipto, Anda masih harus lurus terus. Jika sudah menjumpai pertigaan dengan penanda Gedung Balai Diklat Keuangan Yogyakarta Anda bisa belok kiri menuju utara. Tak sampai 10 menit Anda akan tiba di Candi Sambisari yang terletak di area perkampungan warga.
Harga Tiket Masuk Candi Sambisari, Sangat Murah
Jika Anda ingin mengunjungi Candi Sambisari, Anda bisa langsung pergi ke sini dan membeli tiket yang harganya sangat terjangkau. Harganya hanya 3.000 rupiah saja lho. Sangat terjangkau dan murah.
Jadi, Anda tidak perlu khawatir akan menghabiskan banyak uang untuk wisata ke Candi Sambisari karena harga tiket sangat murah dan terjangkau. Malahan, di sana Anda bisa mendapat banyak hal seru dan bisa juga sekaligus menyambangi kuliner yang sangat terkenal namanya, Soto Bathok.
Hmm dari namanya saja, Anda pasti sudah bisa membayangkan bagaimana rupa Soto dalam Bathok ini. Bathok adalah sebutan untuk tempurung kelapa. Jadi, soto tersebut disajikan dalam tempurung kelapa. Mungil, kental dan lezat. Kalau tertarik mencicipi, Anda bisa datang pagi hari karena biasanya siang sedikit sudah habis. Nah, langsung saja hubungi kami, nanti kami antarkan ke Candi Sambisari dan ke Soto Bathok. Anda juga bisa pergi ke beberapa tempat lain yang ada di Jogja bersama kami dengan memilih paket wisata jogja yang ada. Yuk Liburan!